TRIBUNNEWS.COM, MEULABOH - Seorang guru honorer di Kecamatan Jaya, Aceh Jaya menjadi korban penipuan oleh calo yang mengaku pejabat bisa mengangkatnya menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS) dalam program pemutihan.
Guru perempuan itu sudah menyerahkan uang senilai Rp 3,5 juta ke rekening guna bisa diluluskan menjadi CPNS di Aceh Jaya merupakan kabupaten pemekaran dari Aceh Barat ini.
Namun korban terkejut saat mendatangi Bagian Kepegawaian Pemkab Aceh Jaya bahwa tidak pernah ada seorang pun pejabat yang meminta uang.
Kabag Humas Pemkab Aceh Jaya, Drs Mahdali kepada Serambinews.com, Rabu (28/12/2011) mengatakan, Pemkab Aceh Jaya sudah pernah mengingatkan seluruh seluruh honorer agar tidak mudah percaya terhadap orang yang menghubungi via HP terlebih meminta uang.
“Kita sudah menyampaikan kepada honorer sebab akhir-akhir ini sangat marak orang penelpon gelap mengatasnamakan pejabat Aceh Jaya,” ujar Mahdali.
Menurutnya, Pemkab Aceh Jaya dalam tahun 2011 ini ada melakukan pendataan bagi honorer yang belum diangkat menjadi tenaga honorer tahun 2005 lalu yakni belum masuk buku putih.
Dan terhadap nama-nama itu sudah diverifikasi oleh BKN beberapa bulan lalu, akan tetapi saat ini masih menunggu pengumuman saja sehingga kesempatan itu digunakan oleh orang yang tidak bertangggung jawab dengan menelpon orang-orang yang dilakukan verifikasi itu, sehingga selama ini ada sejumlah honorer sempat ditelepon tetapi tidak dilayani.
Namun kata Mahdali, ada seorang yang menjadi korban dan terbongkar ada yang menyerahkan uang ketika guru itu mendatangi Bagian Kepegawaian Pemkab Aceh Jaya.
“Karena itu, Pemkab kembali mengimbau kepada honorer se-Aceh Jaya bila penelpon gelap yang meminta uang agar tidak percaya dan segera menyampaikan ke Pemkab Aceh Jaya,” ujar Mahdali
Guru perempuan itu sudah menyerahkan uang senilai Rp 3,5 juta ke rekening guna bisa diluluskan menjadi CPNS di Aceh Jaya merupakan kabupaten pemekaran dari Aceh Barat ini.
Namun korban terkejut saat mendatangi Bagian Kepegawaian Pemkab Aceh Jaya bahwa tidak pernah ada seorang pun pejabat yang meminta uang.
Kabag Humas Pemkab Aceh Jaya, Drs Mahdali kepada Serambinews.com, Rabu (28/12/2011) mengatakan, Pemkab Aceh Jaya sudah pernah mengingatkan seluruh seluruh honorer agar tidak mudah percaya terhadap orang yang menghubungi via HP terlebih meminta uang.
“Kita sudah menyampaikan kepada honorer sebab akhir-akhir ini sangat marak orang penelpon gelap mengatasnamakan pejabat Aceh Jaya,” ujar Mahdali.
Menurutnya, Pemkab Aceh Jaya dalam tahun 2011 ini ada melakukan pendataan bagi honorer yang belum diangkat menjadi tenaga honorer tahun 2005 lalu yakni belum masuk buku putih.
Dan terhadap nama-nama itu sudah diverifikasi oleh BKN beberapa bulan lalu, akan tetapi saat ini masih menunggu pengumuman saja sehingga kesempatan itu digunakan oleh orang yang tidak bertangggung jawab dengan menelpon orang-orang yang dilakukan verifikasi itu, sehingga selama ini ada sejumlah honorer sempat ditelepon tetapi tidak dilayani.
Namun kata Mahdali, ada seorang yang menjadi korban dan terbongkar ada yang menyerahkan uang ketika guru itu mendatangi Bagian Kepegawaian Pemkab Aceh Jaya.
“Karena itu, Pemkab kembali mengimbau kepada honorer se-Aceh Jaya bila penelpon gelap yang meminta uang agar tidak percaya dan segera menyampaikan ke Pemkab Aceh Jaya,” ujar Mahdali
Sumber : Tribun News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar